JAKARTA, 26 Februari 2025 — Para pakar ekonomi dan industri mendorong Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam diskusi publik bertajuk Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Industri yang diselenggarakan Next Policy dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bertempat di Sekretanat ILUNI UI pada Rabu, 26 Februari. Target ambisius ini diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi negara maju sebelum tahun 2038.

Dian Revindo – Associate Director LPEM FEB UI menekankan pentingnya peran industri dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. “Industri harus membenkan nilai tambah dari produk mentah dan menopang sektor jasa,” ujarnya. Selain itu, beliau juga menyoroti tantangan deindustrialisasi yang dihadapi oleh Indonesia, di mana sektor manufaktur yang menyumbang 18 % terhadap PDB telah mengalami penurunan Total Factor Productivity (TFP), serta banyak industri yang belum memiliki nilai tambah tinggi.

Solihin Sofian – Ketua Umum PPA Kosmetika menyoroti tantangan utama yang dihadapi industri Indonesia, salah satunya adalah serangan produk impor dari luar negeri akibat over produksi di negara besar seperti China. “Kebijakan pemerintah harus lebih selaras dalam mendorong industri lokal agar mampu bersaing di pasar global,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM dan perlindungan terhadap produk dalam negeri melalui kebijakan yang lebih terintegrasi.

Sementara itu, Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam menegaskan bahwa Indonesia perlu lebih selektif dalam menentukan sektor industri prioritas untuk memastikan efektivitas kebijakan yang diterapkan. “Dari berbagai industri prioritas, kita harus kerucutkan yang paling prioritas dan membuat industrial policy yang jelas,” katanya Ia juga menyoroti perlunya transformasi struktural, termasuk penyederhanaan regulasi hukum dan kemudahan investasi. “Langkah-langkah dalam berinvestasi harus dipersingkat dan dipermudah agar menarik lebih banyak investor berkualitas,” tambahnya.

Sebagai solusi, diskusi ini merekomendasikan pembentukan kebijakan industri yang lebih terfokus, penguatan investasi berkualitas, serta penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia. Selain itu, penguatan rantai pasok industri dalam negeri dengan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor juga menjadi fokus utama dalam mendukung ketahanan industri nasional.

By Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *