
Nasionalbiz.com Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meraih penghargaan Maritime Leadership Excellence in Food Security Award dalam acara Food Summit 2025 yang digelar CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (19/3).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Menteri Trenggono dalam mewujudkan masa depan pangan biru Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan. KKP telah menetapkan lima kebijakan ekonomi biru untuk menjaga ekosistem perikanan sebagai salah satu sumber pangan, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara.
“Menjaga ekologi ini penting sekali, karena kalau sudah rusak, dampaknya tidak hanya membahayakan kelangsungan ekosistem di dalamnya, kehidupan kita juga terancam,” ujar Menteri Trenggono.
Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan mampu berkontribusi maksimal pada sistem ketahanan pangan nasional. Sektor tersebut rata-tara per tahunnya mampu menghasilkan lebih dari 20 juta ton produk, yang bersumber dari hasil tangkapan sekitar 7 juta ton, budi daya sebesar 5 – 6 juta ton, serta rumput laut di kisaran 9 juta ton.
Melalui kebijakan ekonomi biru, produktivitas tersebut terus ditingkatkan KKP, termasuk kualitas dan mutu produk yang dihasilkan. Lima program ekonomi yakni perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budi daya perikanan di pesisir, darat dan laut, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengentasan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.
Menteri Trenggono optimis, pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan akan berkontribusi maksimal pada pencapaian target swasembada pangan yang sudah ditetapkan oleh Presiden Prabowo.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin menambahkan, selain fokus meningkatkan produksi dan mutu hasil perikanan, KKP juga terus memperbaiki sistem pengawasan berbasis satelit dengan mengembangkan ocean big data dan neraca sumber daya laut.
Pengembangan perangkat teknologi tersebut di antaranya untuk menekan praktik ilegal fishing yang berdampak buruk pada pertumbuhan populasi dan ekosistem perikanan, monitoring ekosistem karbon biru, hingga mengawasi kegiatan di ruang laut yang menyalahi aturan.
“Pak Menteri Trenggono di periode keduanya di KKP berupaya mengakselerasi program-program ekonomi biru untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sinergi dengan lintas sektor pun terus beliau galang demi memastikan sektor kelautan dan perikanan melaju ke arah yang lebih baik,” terangnya.