TNI AL–Dispenlantamal3. Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. dan Ketua Koordinator Cabang (Korcab) III Daerah Jalasenastri Armada (DJA) I Ny. Neneng Harry Indarto melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H/2025 M yang dihadiri Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma, S.E., M.M., M.Sc. dan Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ny. Ketty Erwin S. Aldedharma, dengan imam sekaligus khatib shalat Idul Fitri Laksma TNI (Purn) Dr. Drs. Asep Saepudin, S.Ag., S.H., M.H., bertempat di lapangan sepak bola Kolat Koarmada I Kodamar, Jakarta Utara, Senin (31/03/2025).

Khotib dalam khotbahnya mengatakan “Sejak tadi malam terdengar gema takbir, tahlil, dan tahmid saling bersahutan memenuhi ruang angkasa raya dalam menyambut Idul Fitri 1446 H/2025 M. Pada momentum Idul Fitri 1446 H/2025 M kali ini, setelah satu bulan penuh kita berpuasa di bulan suci Ramadan dengan menempuh jalan kesabaran maka tibalah saatnya kita merayakan kemenangan dan keberkahan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman “Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan”. Orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan melaksanakan kewajiban ibadah puasa di bulan suci Ramadan adalah orang-orang yang sudah dibersihkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dari segala dosa-dosanya. Pada saat Idul Fitri ini, orang-orang yang beriman dinyatakan sebagai orang-orang yang kembali kepada kesucian dan bagaikan bayi yang baru dilahirkan ke dunia”.

Selanjutnya Khatib menjelaskan “Ramadan ini telah meningkatkan ketakwaan umat Islam terbukti semangat umat Islam untuk melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala seperti ibadah shalat wajib lima waktu, puasa Ramadan dan segala rangkaian amaliah Ramadannya dengan melaksanakan shalat taraweh berjamaah sebulan penuh, membaca Alquran, itikaf di akhir Ramadan, menunaikan zakat mal, zakat fitrah, infaq, fidyah, sedekah, memberikan makanan takjil bagi orang yang berbuka puasa, dan mengikuti kajian-kajian Islam. Ketakwaan dan ibadah puasa Ramadan juga telah menuntun umat Islam untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wata’ala terutama saat menjalani ibadah puasa di siang hari, tidak makan, tidak minum, hati-hati dalam berbicara, hati-hati dalam berbuat semata-mata karena takut merusak ibadah puasa. Dengan ketakwaan juga, umat Islam dapat menjalin silaturahim dengan keluarga yang dekat maupun yang jauh dan menjalin silaturahmi dengan sesama manusia”.

(Dispen Lantamal III Jakarta)

By Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *