Jakarta – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kabupaten Kutai Timur turut ambil bagian dalam ajang inabuyer B2B2G Expo 2025 yang digelar di Jakarta. Pameran ini menjadi wadah strategis yang mempertemukan para pelaku usaha dengan pembeli (buyer) dari sektor bisnis (business), pemerintahan (government), dan ritel secara langsung.

Diselenggarakan atas kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, serta didukung oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), HIPPINDO, Smesco, dan Spectindo, Inabuyer 2025 mempertemukan buyer dan supplier dari berbagai sektor industri melalui sistem business matching dan jejaring bisnis lintas sektor.

Salah satu peserta dari Kab. Kutai Timur yang menarik perhatian pengunjung adalah UMKM asal Kabupaten Kutai Timur, yang menampilkan sejumlah produk unggulan hasil inovasi lokal. Di stan pamerannya, pelaku UMKM Kutai Timur memperkenalkan beragam produk olahan berbasis ikan, terutama jajanan khas daerah bernama Amplang Batubara.

Menurut Yuniakarti Alis, pelaku UMKM yang mewakili Kutai Timur, pemilihan nama “Batubara” pada produk tersebut bukan tanpa alasan. “Kutai Timur merupakan salah satu daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia. Kami ingin mengangkat identitas daerah melalui produk lokal,” jelasnya.

Amplang Batubara memiliki keunikan tersendiri dengan warna hitam khas yang berasal dari tinta cumi. Selain varian Batubara, tersedia pula produk lain seperti Amplang Original, Amplang Bawang Dayak, Amplang Rawos, serta varian rasa pedas manis gurih.

Seluruh produk diolah dari ikan lokal, seperti ikan tenggiri dan ikan bulan-bulan yang banyak ditemukan di perairan Kutai Timur, sehingga memiliki cita rasa khas dan autentik. Produk saat ini dijual langsung tanpa melalui sistem reseller, namun terbuka untuk skema kemitraan. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp15.000 hingga Rp20.000 per bungkus.

Yuniakarti mengungkapkan bahwa Amplang Batubara sebelumnya telah berhasil menarik minat pembeli dari Malaysia saat ditampilkan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI). “Kami sedang dalam proses penjajakan ekspor, dan insya Allah ekspor perdana segera terealisasi,” ujarnya optimistis.

Keikutsertaan UMKM Kutai Timur di ajang Inabuyer B2B2G Expo 2025 juga melibatkan sembilan delegasi lainnya, termasuk perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Timur. Mereka turut didampingi oleh tim dari Genpro, yang selama ini menjadi pembina dan mitra pengembangan kapasitas UMKM di daerah tersebut.

Dengan mengusung semangat kemandirian dan promosi potensi lokal, partisipasi UMKM Kutai Timur dalam pameran ini diharapkan dapat membuka akses pasar baru sekaligus memperkuat daya saing produk-produk khas Kalimantan Timur di pasar nasional maupun internasional.

By Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *