Asia merupakan benua dimana telah lahir banyak tokoh-tokoh kreatif dan inovatif di berbagai bidang, terutama di Asia Tenggara. Hal ini bisa dilihat dari banyak nya penghargaan yang didapatkan oleh banyak public figure dari beberapa negara di Asia Tenggara, salah satu nya Indonesia. Digelar melalui beberapa batch, mulai Jakarta hingga Bali, terdapat beberapa penerima penghargaan tingkat Asia, antar lain Afriandi Koto (PT TRB Blockchain Indonesia) – Best in Excellence Business & Company; Adib Nurdiyanto (Creative Economy Center) – Best in Social Innovation of Education and Training; Teddy Go (PT Dynavolt Teknologi) – Best in Trusted Brand Award; Scorpi Filia Setri (PT Mash Moshem Indonesia) – Best in Trustworthy Cosmetic Manufacturer; dan Susanne B. Su (FarEast Education Center) – Best in Recommended Education.

Dari beberapa kategori, yang mendominasi penghargaan adalah bidang pendidikan. Adib Nurdiyanto selaku salah satu penerima penghargaan di bidang pendidikan menyampaikan bahwa penting nya memahami bahwa pendidikan tidak hanya sistem formal dan kegiatan belajar di dalam ruang kelas saja, melainkan mengajarkan skill secara nyata berbasis implementasi ilmu dalam pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak saat ini. Sebagai seorang Dosen di ISTEK ICSADA sejak 2012, Adib memang rutin memberikan praktik pendidikan berbasis penerapan di dunia nyata. Misalnya jika banyak zat bermanfaat di dalam jamu, tapi anak muda enggan minum jamu, maka Adib memberikan pelatihan bagaiman membuat jamu secara sehat dan digemari remaja. Kategori penghargaan yang diperoleh Ketua CEC ini juga pernah didapatkan oleh Nuryadin, Kepala SMK Kesehatan Purworejo di tahun 2024. Namun karena ada kegiatan lain yang juga sangat penting, Adib tidak mengikuti rangkaian kegiatan awarding sampai selesai karena harus segera kembali ke Bojonegoro, Jawa Timur.

Dalam penghargaan Asia Trusted Award 2025 yang digelar di Jakarta dan Bali ini, apresiasi diberikan dalam bentuk piagam dan piala. Pihak penyelenggara tidak memberikan uang pembinaan seperti hal nya penghargaan tingkat nasional karena di tingkat ini pengabdian dan dedikasi tidak bisa dinilai dengan nominal uang. Di tingkatan ini, semua peserta memiliki indikator kebahagiaan yang sama, yakni bagaimana kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain yang membutuhkan sebagai salah satu wujud upaya mandiri dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.

By Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *