
Delegasi KKP didepan perwakilan Negara anggota APEC memaparkan komitmen Indonesia dalam melaksanakan Quality Assurance produk perikanan mulai dari hulu sampai hilir melalui sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) di Kota Puerto Varas, Chile (2/09).
Nasionalbiz.com Indonesia menegaskan komitmen menjaga mutu dan keamanan produk kelautan perikanan pada The Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Food Safety Forum yang berlangsung Kota Puerto Varas, Chile. Produk perikanan Indonesia selalu diawasi mutunya sesuai standar global dan aman konsumsi (food safety), serta telah melalui serangkaian quality assurance dari hulu sampai hilir di sepanjang rantai pasok.
“Kami sampaikan secara scientific-based serta sistematis bagaimana implementasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan atau SJMKHP dari hulu ke hilir berjalan dan menjamin bahwa produk Indonesia yang beredar global bermutu internasional serta aman bagi kesehatan,” tutur Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) Ishartini dalam siaran resmi di Jakarta, Rabu (3/9).
KKP mewakili Indonesia berbicara di depan perwakilan negara-negara anggota APEC yang hadir di Chile. Delegasi Indonesia, sambung Ishartini, dalam paparan orasi ilmiah membeberkan secara transparan bagaimana pengendalian dan pengawasan (dalwas) mutu dan keamanan hasil perikanan berjalan di setiap sekuen rantai produksi komoditas perikanan hulu – hilir yang dilaksanakan oleh KKP melalui Badan Mutu selaku Quality Assurance Body.
Sementara itu, Ketua Delegasi Indonesia drh. Mochamad Aji Purbayu, M.Sc dalam pertemuan global itu membeberkan bahwa Produk perikanan Indonesia sejauh ini telah beredar di 141 negara. Disisi lain adanya kepercayaan global terhadap SJMKHP Indonesia membuat daya saing meningkat, dengan salah satu indikasinya penambahan jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) ekspor. Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) yang dilaksanakan di Indonesia merupakan suatu proses bisnis yang scientific dan evidence-based berdasarkan prinsip – prinsip sanitasi, hygiene dan keamanan pangan yang merujuk pada konsensus internasional seperti Codex serta HACCP yang berlaku universal.
“Perwakilan ekonomi APEC telah menerima pesan kita dan paham bahwa produk perikanan Indonesia diproses dengan standar internasional dan telah diakui oleh entitas ekonomi besar seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, China serta yang lainnya sehingga jangan ragu lagi untuk membeli produk perikanan Indonesia,” tambah Aji.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa KKP tidak main – main dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan mutu serta keamanan produk perikanan karena merupakan salah satu faktor determinan dalam keberterimaan di negara tujuan serta mendukung diversifikasi ekspor.