
Bhakti Nala Yudha
Jakarta, 26 November 2025
TNI Angkatan Laut kembali menunjukkan ketegasan dan profesionalismenya dalam menjaga keamanan jalur laut nasional. Melalui sinergitas operasi antara Tim Pam Pelni TNI AL dan BKSDA Wilayah III Jakarta Utara, upaya penyelundupan 133 ekor reptil asal Papua berhasil digagalkan saat KM. Dobonsolo, yang berlayar dari Jayapura menuju Jakarta, sandar di Pelabuhan PELNI pada hari Selasa (25/11/2025) pukul 23.00 WIB. Operasi ini berlangsung tegang, karena para pelaku diduga memanfaatkan celah waktu dini hari, untuk menurunkan hewan dilindungi tersebut secara sembunyi-sembunyi.
Upaya penyelundupan ini dilakukan melalui modus yang cukup cerdik. Reptil-reptil tersebut dimasukkan ke dalam tas dan disembunyikan di area tertentu di atas kapal. Ketika kapal tiba di Jakarta, barang ilegal itu tidak langsung diturunkan. Para pelaku menunggu hingga seluruh penumpang turun dan kondisi kapal sepi pada sekitar pukul 05.00 WIB, sebelum tenaga kerja bongkar muat (TKBM) mencoba menurunkan tas-tas berisi reptil tersebut. Namun kewaspadaan Tim Pam Pelni TNI AL dan BKSDA membuahkan hasil. Mereka berhasil mengamankan seluruh barang bukti sebelum sempat keluar dari area pelabuhan.
Setelah diamankan, reptil-reptil tersebut langsung dibawa menuju Markas Komando Daerah Angkatan Laut (Makodaeral) III, untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut. Kehadiran 133 ekor hewan asal Papua ini mempertegas bahwa, jalur laut kerap dimanfaatkan jaringan penyelundupan satwa. Sehingga pengawasan akan terus ditingkatkan.
“Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang mencoba merusak kekayaan hayati bangsa melalui penyelundupan,” ujar Komandan Kodaeral III, Laksamana Muda TNI Uki Prasetia, S.T., M.M.
Prosesi serah terima resmi kemudian dilaksanakan oleh Komandan Kodaeral III yang diwakili Asops Dankodaeral III, Kolonel Laut (P) Yovan Ardiyanto Yusuf, S.E., M.Tr.Opsla., CHRMP. Seluruh reptil diserahterimakan kepada BKSDA, untuk kemudian dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa di Tegal Alur.
Komandan juga menegaskan bahwa, operasi seperti ini merupakan bukti komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan perairan dan melindungi satwa dari perdagangan ilegal.
Lebih lanjut pria dengan bintang dua dipundaknya ini mengatakan, “Kami selalu siap bertindak cepat. Laut adalah ruang hidup bangsa yang harus dijaga, termasuk dari kejahatan penyelundupan satwa. Keberhasilan ini adalah hasil sinergi dan kewaspadaan seluruh unsur di lapangan.”
Dengan keberhasilan penggagalan ini, TNI AL menegaskan kembali posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga kekayaan hayati Indonesia. Sekaligus memberikan pesan kuat, bahwa tindakan melawan hukum tidak akan dibiarkan lolos begitu saja.
(Dispen Kodaeral III)