Nasionalbiz.com Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) perikanan tangkap berkelanjutan di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta dan Ketua AP2HI Abrizal Andrew Ang telah mendantangani dokumen kerja sama tentang dukungan peningkatan kelembagaan dan SDM kelautan dan perikanan di Jakarta pada pekan lalu.

“Dengan sinergi yang kuat antara lembaga pendidikan, asosiasi industri, dan nelayan, kami optimis SDM perikanan Indonesia akan semakin tangguh dan berdaya saing di tingkat global,” ujar Nyoman dalam siaran resmi di Jakarta, Senin (10/11).

BPPSDM KP dan AP2HI selanjutnya akan melaksanakan program-program pengembangan SDM, antara lain pelatihan dan sertifikasi awak kapal pole & line dan handline (SKPI dan SKN) di 23 lokasi; program magang dan link-and-match antara satuan pendidikan kelautan dan perikanan dengan industri anggota AP2HI; penyusunan modul pelatihan perikanan berkelanjutan mencakup sepuluh unit kompetensi, termasuk pengelolaan rumpon, keselamatan kerja, penanganan ikan, dan aspek sosial perikanan; serta pendampingan kelembagaan dan korporasi nelayan kecil di berbagai wilayah.

Kegiatan tersebut menargetkan lebih dari 900 nelayan kecil kapal di bawah 5 GT untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi resmi. Sedangkan program magang diharapkan membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dan lulusan sekolah kelautan dan perikanan untuk mengasah kompetensi dan meningkatkan kesiapan kerja di industri.

“Kerja sama ini menjadi wujud komitmen bersama antara pemerintah dan pelaku industri perikanan untuk memperkuat kapasitas nelayan kecil serta mendorong keterlibatan generasi muda dan mahasiswa dalam pengembangan perikanan berkelanjutan,” ungkap Ketua AP2HI Abrizal Andrew Ang.

Kerja sama antara BPPSDM KP dan AP2HI ini diharapkan dapat menjadi model sinergi antara pemerintah dan asosiasi dalam pengembangan SDM perikanan tangkap yang kompeten dan berkelanjutan. Sebagai pelopor perikanan tuna berkelanjutan di Indonesia, AP2HI selama ini mengaku turut mendorong penerapan praktik penangkapan ikan yang ramah lingkungan, pengembangan komunitas pesisir yang inklusif, serta peningkatan daya saing di pasar global melalui inovasi di bidang penjaminan mutu, sistem ketertelusuran hasil tangkapan (traceability), dan peningkatan kapasitas nelayan.

Sebagai informasi, ruang lingkup kerja sama BPPSDM KP dengan AP2HI meliputi penguatan pendidikan dan pengabdian masyarakat; peningkatan kapasitas awak kapal perikanan pole & line and handline; penguatan kelembagaan dan korporasi serta penyusunan materi pelatihan penguatan nelayan kecil dan masyarakat dalam pengelolaan pesisir kolaboratif; pemanfaatan sarana dan prasarana atau fasilitas; serta berbagi pakai data dan informasi.

Tujuan kerja sama untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM; menyelenggarakan Tridharma Pendidikan di lingkungan satuan pendidikan KKP; meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan rantai pasok; serta mendukung pelaksanaan program pelatihan sertifikasi keterampilan, seperti Sertifikasi Keterampilan Penanganan Ikan (SKPI) dan Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) pada usaha perikanan pole & line dan handline.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta nelayan dan pelaku usaha perikanan di Indonesia mendukung penuh program pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan dan peningkatan kapasitas SDM.

By Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *